Zaman Akhir, ... Hati-hati .... di Desa Jungpasir.... Sebuah Cerita Kejadian

Assalam ....
Wahai saudaraku yang berada dimana-mana, yang berasal dari desa jungpasir, akhir-akhir ini diberitakan banyak kejadian yang terjadi di desa ini, aku gak tahu harus berbuat apa, aku juga tidak mampu harus bersikap bagaimana, aku tidak tahu jalan solusinya.
orang jungpasir banyak yang bekerja di luar kota, Jakarta mayoritasnya... disana juga banyak kabar berita tentang kejadian di desa jungpasir, lah kejadian ini bisa dikatakan ada sebuah hukum karma. ada seorang yang bekerja dalam instansi yang sama, mereka pertama berteman, katakan saja si cewek bernama nyi tami, dalam instansi itu nyi tami sudah di pinang oleh seseorang dan akhirnya, nyi tami juga melaksanakan apa yang jadi tuntutan agama yaitu nyi tami menikah dengan orang yang meminangnya. tapi tak lama kemudian tidak lebih dari satu bulan nyi tami pisah dengan orang yang sudah menikahinya itu. tak tahu kenapa, lama kelamaan nyi tami berbuat yang tidak disukai orang tua dan keluarganya, nyi tami mengambil sebuah perhiasan milik orang tuanya. tak tahu untuk apa nyi tami itu mengambil perhiasan orang tuanya. hari demi hari orang tua nya semakin curiga dengan tingkah dan laku nyi tami, keluarga juga semakin curiga. dan akhirnya eh ternyata nyi tami berhubungan dengan orang yang di dalam satu instansi tadi. di sebuah kantor katakanlah. setelah pisah dengan orang yang menikahi tadi, nyi tami melanjutkan hubungan dengan orang satu kantor tadi, dul koplak inisial namanya. dengan enaknya dan enjoy nyi tami dan dul koplak berbonceng-boncengan, masyarakat mengira : "ah biasa orang satu kerja dalam satu instansi, emang seperti itu". eitz ... setelah hari raya idul fitri, nyi tami dan dul koplak terperogok oleh keluarganya di sebuah tempat rumah temannya. lha kemudian keluarga mengurus nyi tami dan dul koplak, eh rupanya nyi tami mengandung atau bunting atau hamil dalam bahasa kerennya... waduh ... payah kata keluarga nyi tami lha terus giman nich? keluarga bingung, cemas, gelisah, melihat nyi tami bunting tidak dengan suami yang sah tapi dengan dul koplak. dan anehnya lagi dul koplak katanya anaknya seorang tokoh masyarakat, kyai katakanlah, (tapi ga tahu itu kyai sungguhna gak? karna masak kyai punya anak yang berbuat melanggar agama?). kemudian keluarga nyi tami ke tempat rumah orang tua dul koplak bilang secara baik-baik : minta pertanggung jawaban atas perbuatan anaknya, eh keluarga dul koplak pada marah-marah.... hi takutz kayak rumah kebakaran ajach..., keluarga nyi tami pantang menyerah sekali, dua kali, dan ketiga kalinya keluarga nyi tami ke rumah yang namanya kyai tersebut. dan akhirnya dul koplak mengakui atas perbuatannya dan orang tuanya bilang : akan rembugan dulu dengan keluarga dan nyi tami disuruh untuk mengurus surat akta cerai dengan suaminya yang dulu. sekian lama nyi tami dan keluarganya menunggu surat akta cerai, tiga bulan sampai empat bulan katakanlah, eh surat belum turun-turun. eh malah bayinya yang berhubungan dengan dul koplak lahir? wah ... payah ki ... gimana dan giman keluarga nyi tami cemas, masak bisa gini? wah surat akta cerai harus di urus lagi biar cepat turun terus diajukan lagi kepada keluarga dul koplak, o ya bayi udah keluar tapi kok keluarga dul koplak tidak bicara apa atau apa kok diem ya?
eh berselang satu minggu surat cerai diurus oleh keluarga terus turun ...
dan akhirnya keluarga nyi tami menemui keluarga dul koplak untuk memberikan dan menepati janjinya yang minta surat akta cerai. lha ni surat akta cerainya dah turun dan bayinya pun juga sudah lahir terus gimana? pertanyaan dari keluarga nyi tami.
eh dengan enak dan santainya ayah dul koplak bilang : itu sudah tidak tanggung jawab kami, anak ku juga tidak bertanggung jawab.
eh ... eh .... eh ...
katanya kyai ...
katanya sarjana agama ....
kok bilang seperti itu, apa gunanya kyai, apa gunanya sarjana agama kalau mulut tidak bisa dipegang, sudah melakukan zina tidak bertanggung jawab?
apakah hal itu baik saudara?
terus bagaimana nasib anak yang dilahirkan itu?
terus nasabnya ikut siapa?
astagfirullah hal adzim ....
memang dunia ini sudah akhir dan zaman nya sudah edan, ...
bisa dikatakan :
"ada seorang kyai yang mendukung perbuatan zina anaknya"
naudzubillah min dzalik....?
kasihan anak yang dilahirkan itu, sabar ya nak semoga kamu kelak jadi orang yang baik...
itulah cerita yang sebenarnya ...
jika ada gosib atau apa itu bohong ...
ini cerita di yang benar...
akhir kata ZAMAN EDAN WONG PINTER DUNG KEBLINGER....
Wassalam....